Fosil Bahtera Nabi Nuh a.s

Azab Allah SWT berupa banjir bandang raksasa dengan iringan angin taufan yang amat dahsyat telah meluluh-lantakkan dan menenggelamkan umat Nabi Nuh a.s yang tidak mau beriman kepada Allah SWT. Setelah semua orang kafir tenggelam, Allah SWT memerintahkan bumi untuk menghisap airnya dan memerintahkan langit untuk berhenti menurunkan hujan. Maka berhentilah azab yang amat sangat dahsyat tersebut. Bahtera Nabi Nuh terdampar di Gunung Judi, yang terletak di Armenia sebelah selatan yang berbatasan dengan Mesopotamia.

Keberadaan bahtera Nabi Nuh tersebut terus menjadi misteri, hingga akhirnya pada bulan September 1960, Life Magazine memberitakan bahwa Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark)



































Dan akhirnya tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt, menemukan fosil bahtera tersebut setelah melakukan penelitian dan penggalian di Turki sejak tahun 1977. Bahtera tersebut terletak di puncak Gunung Ararat. Peninggalan sejarah yg maha berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat ‘Stealth’ untuk mengambil gambar objek yang terdampar di puncak gunung tersebut. Gambar-gambar itu telah menjadi “rahasia besar” dan tersimpan rapi dengan kawalan yg ketat bersama dengan “rahasia-rahasia″ penting yg lain di Pentagon. Sudah beratus-ratus orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama peta-nya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa orang saja yang berhasil menaklukannya.Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya. Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yang dapat sampai ke puncak Mt.Ararat sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri sebuah artifak yang ‘mahaberharga’ tersimpan abadi dipuncaknya.



















Sebelum terjadi gempa bumi di daerah itu pada 2 Mei 1988, “The Great Noah Ark” tertimbun salju hampir selama 5000 tahun. Sebenarnya, zaman Nabi Noah a.s dulu tidaklah seprimitif yg kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu. Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.

Menurut perkiraan para ahli ,Nabi Nuh a.s kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C.

Rupa bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yang pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt.Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.





































Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yg memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah.Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki, 83 kaki lebar, dan 50 kaki tinggi. Ada juga Para Pengkaji berpendapat,”Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola.



























Luas pada bagian dalamnnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia.Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya. Totalnya,terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini,Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira-kira terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung,6300 jenis reptilia,2500 jenis amfibia yang menaiki The Great Noah Ark tersebut, sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.

Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
















Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yang terletak di selatan Iraq. Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey,kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km. Mount Ararat Mt.Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung, ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yg terdapat pada gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.

Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yang mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut.Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya ,kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu “Russia,Iran, dan Turkey”.

















Maha Suci Allah yang telah menempatkan bahtera Nabi Nuh a.s di puncak gunung Ararat (Gunung Kesengsaraan), sehingga menyulitkan orang-orang untuk melakukan pengrusakan terhadap salah satu bukti kebesaran Allah tersebut. Semoga penemuan terebut dapat menambah keyakinan kita akan adanya nabi-nabi utusan Allah, dan juga dapat mengingatkan kita bahwa setiap bentuk kemungkaranakan serta penyelewengan ketauhidan hanya akan mendatangkan azab Allah yang sangat besar. Naudzubillahi mindzalik..

Sumber:
sunatullah.com
moeflich.wordpress.com
mypustaka.20m.com

3 Comments:

Anonim mengatakan...
11:58 PM, Januari 10, 2009

"keren !! namun, diri maneh kurang diekploitasi. background mun bisa rada cerah2 lah. ulah hideung kawas SIA ! wkwkwkwkwk"

Anonim mengatakan...
8:25 AM, Mei 11, 2010

ah...cari sensasi tuh

Unknown mengatakan...
4:55 AM, Juli 14, 2013

THank for your information. . .

Posting Komentar